Dua dugaan korupsi di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), kembali dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Laporan tersebut diserahkan oleh ketua Rakyat Anti Korupsi (RAKO) Sulut yakni Harianto Nanga.
Ketika ditemui Tribunmanado.co.id, Harianto mengatakan dua laporan yang diserahkan adalah dugaan korupsi pembangunan Bersehati Manado dan dugaan korupsi pembangunan rumah ibadah di Unima, Kabupaten Minahasa.
Menurutnya, dua dugaan korupsi tersebut sudah diserahkan langsung ke Ketua KPK Firli Bahuri.
“Ada dua laporan korupsi yang kami serahkan ke KPK pada saat kunjungan ketua KPK Firli Bahuri lalu, yang pertama dugaan korupsi pasar Bersehati dan pembangunan rumah ibadah di Tondano,” ujarnya, Senin 7 Agustus 2023 saat ditemui Tribunmanado.co.id.
Ia menambahkan dua laporan tersebut sudah sempat dilaporkan di Kejati dan Polda Sulut.
Namun, Harianto berpendapat bahwa penanganan kedua kasus tersebut sangatlah lambat.
“Makanya kami pressure ke KPK, karena di Sulut penanganannya sangat lambat,” ucap dia.
Harianto berharap dengan dilaporkan ke KPK, dugaan korupsi pembangunan proyek puluhan milyar ini bisa langsung ditangani dengan serius.
“Kami berharap penanganannya lebih maksimal ketika diserahkan ke KPK,” tegasnya. (Nie)
Sumber : TRIBUNNEWS