Sebanyak 70 ribu ton beras impor masuk di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kepala Divisi Regional Badan Urusan Logistik (Divre Bulog) Wilayah Sulsel dan Barat, Imron Rosidi, membenarkan pernyataan Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) yang mengaku miris daerah produksi terbesar beras di Indonesia melakukan impor beras.
Menurut Imron, Bulog ditugaskan pemerintah untuk mengimpor beras negara dan beras CBP (Cadangan Beras Pemerintah), dan rencananya, Sulsel dapat destinasi impor beras sebanyak 70 ribu ton.
“Itu tidak masuk sekaligus, tapi bertahap,” sebutnya, Kamis, 19 Oktober 2023.
Untuk tahap pertama sudah masuk Sulsel awal November sebanyak 40 ribu ton dari Thailand, dan dikirim juga secara bertahap menggunakan 4-5 kapal.
“Untuk tahap kedua nanti 30 ribu ton, bisa tahun depan, hanya belum tau dari negara mana dan pastinya kapan. Jadi memang total keseluruhan 70 ribu ton,” lanjut Imron.
Dia menambahkan, masuknya beras impor tersebut untuk mengantisipasi ketersedaan pangan dan pengendalian inflasi di Sulsel.
“Lantaran panen sudah hampir selesai di wilayah Sulsel dan Bulog sudah tidak bisa menyerap (gabah atau beras) lagi untuk beras medium karena harga sudah diatas HPP (Harga pembelian pemerintah,” tambah Imron.
?
Diakuinya, jika memang terjadi kekurangan stok di Sulsel. Meski demikian, Imron menyebutkan jika cadangan beras Sulsel masih cukup hingga 3-4 bulan ke depan, tanpa menyebut angka pasti stok beras saat ini.
Sebelumnya, Buwas mengatakan, untuk pertama kali dalam sejarah, Sulsel, sebuah daerah yang dikenal sebagai lumbung padi nasional, melakukan impor beras.
Buwas menambahkan kondisi itu bukan disebabkan produksi beras di Sulsel yang kurang, melainkan tidak adanya pengaturan soal pembatasan beras yang keluar. Dengan demikian beras di Sulsel diserap wilayah lain, sementara stoknya berkurang.
Sumber : Metrotv News