Tingginya minat para pengembang Perumahan baik lokal maupun nasional di Sulawesi Utara (Sulut) tidak dibarengi dengan keterbukaan informasi publik, terkait jumlah/kuota perumahan yang terbangun.
Hal ini diungkapkan Jelita Tampi, salah satu Staf Pendukung Pendataan Perumahan di Kementerian PUPR Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi I.
“Balai perumahan setiap tahunnya mendapatkan prognosis dari pusat terkait program sejuta rumah. Nah ini selain data dukung dari APBN yang dilaksanakan oleh balai maupun APBD yang dilaksanakan oleh Pemda, kami juga ditugaskan untuk mencari data rumah yang dibangun oleh pengembang,” urai Tampi belum lama ini kepada Ketua REI Sulut Sonny Mandagi.
Menurutnya, desakan pemerintah pusat untuk ketersediaan data perumahan yang terbangun setiap bulannya/tahunnya, sampai saat ini hanya diperoleh dengan cara menyurat ke pengembang masing-masing di Sulut.
“Mestinya kalau ada Asosiasi seperti REI, dapatkah kami memperoleh data jumlah rumah terbangun dari pengembang melalui REI Sulut,” kata Jelita.
Menganggapi hal tersebut, Ketua REI Sulut menyebutkan bahwa, salah satu kekurangan REI Sulut adalah kesulitan mendapat data yang akurat. Namun hal tersebut akan disempurnakan oleh Pengurus REI Sulut yang baru terpilih ini kedepan.
“Memang ini juga merupakan kekurangan kami yaitu pendataan. Kita di REI juga membutuhkan data ini. Untuk itu, kami sudah berkomitmen untuk pengurus yang baru, kami akan lebih disiplin dari segi pendataan,” jelas Mandagi (des)
Sumber : MANADOPOST
