Jakarta, InfoPublik – Komitmen para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral di ASEAN dalam menjaga stabilitas keuangan terus diperkuat. Hal itu dikarenakan kawasan ASEAN akan menjadi kekuatan ekinomi yang cukup diperhitungkan di masa datang.
Produk Domestik Bruto (PDB) ASEAN mencapai USD3,36 triliun, sehingga ASEAN tercatat menjadi kekuatan ekonomi terbesar kelima di dunia.
Demikian dikatakan Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Nella Sri Hendriyetti dalam diskusi FMB9 yang bertema Menjaga Stabikitas Ekonomi dan Netralitas ASEAN pada Rabu (3/5/2023).
Nella memaparkan, negara-negara ASEAN juga telah sepakat berkomitmen memperkuat kerjasama dalam rangka memitigasi risiko dan tantangan perekonomian global sekaligus menjaga stabilitas keuangan dan memajukan integrasi keuangan terhadap prospek ekonomi yang tidak menentu, yang dapat brdampak pada momentum pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN.
“Indonesia sebagai Chair telah bertekad mengarahkan kerjasama ASEAN 2023 untuk melanjutkan dan memperkuat relevansi ASEAN dalam merespon tantangan kawasan dan global, serta memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan,” ujar Nella.
Ia mengungkapkan, dalam mendorong stabilitas dan integrasi keuangan ASEAN telah ada beberapa upaya prioritas.
Pertama, melanjutkan komitmen untuk meningkatkan inklusi keuangan melalui peningkatan akses, penggunaan dan kualitas jasa keuangan di kawasan.
Kedua, mengapresiasi inisiatif Cross Border QR Code Payment Linkages bilateral diantara negara anggota ASEAN.
Ketiga, mendukung penerbitan ASEAN Taxinomy version 2, yang sesuai dengan kebutuhan anggota dan sejalan dengan inisiatif globaldalam meningkatkan investasi dan pembiayaan berkelanjutan.
Sumber : Infopublik.id