Home » Blog » Tiga Desa di Kolaka Utara, Tercemar Akibat Limbah Tambang Nikel, Warga Sudah Mengungsi
Environment Indonesia Industry News Sulawesi

Tiga Desa di Kolaka Utara, Tercemar Akibat Limbah Tambang Nikel, Warga Sudah Mengungsi


Warga kecamatan Batuputih kolaka utara mengeluhkan limbah tambang yang mulai mencemari lahan dan tanaman sagu milik warga. Warga bahkan sudah mulai mengungsi.

Tiga desa di Kecamatan Batuputih, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, tercemar akibat pengelolaan tambang yang buruk. Tanaman sagu mati dan sungai sumber air bersih warga penuh lumpur. Menurut warga, kondisi ini sudah berlangsung lama, itu disebabkan buruknya pengelolaan tambang oleh PT Kasmar Tiar Raya. Dampak pencemaran lingkungan ini terjadi di Desa Lewewawo, Mosiku dan Tetebo.

“Kalau di Desa Lelewawo sudah tercemar sampai ke permukiman. Kami hanya minta permukiman kami kembali bersih seperti sebelum adanya tambang,” kata Busra Yunus, warga, Selasa (4/7/2023).

Busra menambahkan, tanaman sagu mereka sudah banyak yang mati akibat lumpur tebal limbah tambang. Padahal tanaman sagu tersebut merupakan sumber penghidupan warga di desanya.

“Sudah sering kami protes, tapi diabaikan. Bahkan sudah ada tiga kepala keluarga yang mengungsi karena rumah mereka terancam longsor bekas tambang,” ujarnya.

Nirwan, warga lainnya menimpali. Dia mengatakan akibat pengelolaan tambang nikel secara serampangan, warga di tiga desa di Kecamatan Batuputih, mengalami kerugian materil miliaran rupiah.

“Sama sekali tidak ada tanggungjawab dari perusahaan, kami dibiarkan menderita. Permukiman dan kebun kami sudah tertimpun lumpur tebal,” kata Nirwan.

Mereka berharap, pemerintah dan aparat penegak hukum tegas dan menghentikan segala aktifitas tambang nikel tersebut. 

Sumber : tvonenews

Translate