Jakarta – Tabrakan maut terjadi antara Kereta Turangga jurusan Surabaya Gubeng-Bandung dengan kereta lokal Commuter Line Bandung Raya. Peristiwa tersebut terjadi di lintasan antara Stasiun Haurpugur dengan Stasiun Cicalengka Km 181+700, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Jumat (5/1/2024).
Berikut 6 fakta yang terungkap dari kecelakaan tersebut:
(1) ‘Adu Banteng’
Kecelakaan terjadi dengan posisi ‘adu banteng’. Artinya, kedua kereta melaju dengan posisi berhadapan hingga berujung tabrakan maut. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pun telah menurunkan tim investigasi ke lokasi kejadian.
Tim yang bertugas terdiri dari Gusnaedi Rachmanas (IIC), Aditya W.S Yudishtira dan Yogi Arisandi (Anggota), Agus Marson (Tenaga Ahli). Kegiatan investigasi berlangsung selama 4 hari, terhitung mulai tanggal 05 Januari 2024 sampai 08 Januari 2024.
(2) Tabrakan Terjadi pada Lintasan Single Track
KA Turangga berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng menuju Bandung. Sedangkang KA Commuter Line Bandung Raya berangkat dari Stasiun Padalarang menuju Cicalengka.
Keduanya kemudian tabrakan di jalur tunggal (single track) KM 181+700 antara Stasiun Haurpugur dengan Stasiun Cicalengka pada Jumat (5/1) pukul 06.03 WIB. Kedua kereta tersebut berada dalam satu jalur rel yang sama, karena hanya tersedia satu jalur atau single track.
(3) 4 Orang Meninggal
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI melaporkan, ada empat korban meninggal yang merupakan petugas KA. Korban tersebut terdiri atas Masinis, Asisten Masinis, Pramugara, dan Security. Atas hal ini, KAI menyampaikan duka cita mendalam.
“Kami sangat berduka atas meninggalnya sejumlah petugas KA akibat kecelakaan tersebut. Kami sangat mengapresiasi jasa mereka yang telah berkontribusi terhadap perusahaan,” ucap EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji, dalam keterangan tertulis, Jumat (5/1/2024).
(4) 478 Penumpang Selamat
Di sisi lain, hingga kini tidak ada korban jiwa dari penumpang atas insiden tabrakan itu. KAI juga menyatakan, seluruh korban cedera dibawa ke rumah sakit (RS) terdekat. Secara keseluruhan, jumlah penumpang mencapai 478 orang.
Rinciannya, penumpang KA Turangga sebanyak 287 orang dan KA Commuterline sebanyak 191 penumpang. Dari jumlah tersebut, ada sekitar 22 penumpang yang luka ringan dan telah dibawa ke Rumah Sakit terdekat, untuk mendapat perawatan. Adapun yang dibawa ke RS antara lain 18 orang dibawa ke RSUD Cicalengka, 2 orang dibawa ke RS Edelweis, dan 2 orang dibawa ke RS AMC.
(5) 14 Gerbong Dievakuasi
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyampaikan laporan terakhir insiden kecelakaan Kereta Api Turangga dengan Commuter Line Bandung Raya di Cicalengka. Sampai saat ini evakuasi gerbong di lokasi kejadian terus dilakukan.
Terakhir, ada 8 unit kereta Turangga dan 6 unit kereta Commuter Line Bandung Raya yang berhasil dievakuasi. Dari dua kereta tersebut, dua lokomotif dan empat gerbong belum dievakuasi.
“Saat ini, KAI telah berhasil mengevakuasi 8 unit kereta Turangga dan 6 unit kereta Commuterline Bandung Raya, sehingga yang masih tersisa di lokasi kejadian yaitu 2 unit lokomotif dan 4 unit kereta. KAI bersama seluruh stakeholders berusaha semaksimal mungkin agar proses evakuasi dapat tuntas dalam waktu yang tidak terlalu lama,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangannya, Jumat (5/1/2024).
Source: Detik Finance