Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), memberikan penguatan pemahaman tentang moderasi beragama kepada pemuda, mulai dari pelajar tingkat SLTA, mahasiswa, dan santri, di daerah itu melalui dialog moderasi beragama.
“Kegiatan ini sebagai bentuk edukasi kepada pemuda di Kota Palu, baik itu pelajar dan santri tentang pemahaman moderasi beragama yang Insya Allah akan menjadi kegiatan rutinitas ke depannya,” kata Ketua KNPI Kota Palu Muhammad Sidiq Djatola pada kegiatan “Dialog Moderasi Beragama” di Kota Palu, Sabtu.
Ia menyampaikan penguatan pemahaman tentang moderasi beragama penting dilakukan untuk membangun generasi muda yang moderat secara intelektual dan perilaku.
Menurutnya, dibutuhkan pemikiran dan sikap yang moderat untuk menjunjung tinggi perbedaan dalam kehidupan sosial keagamaan. Moderasi beragama dapat dikatakan sebagai cara beragama yang moderat, untuk menghindari keekstreman dalam praktik beragama.
“Di era globalisasi saat ini, perkembangan elektronik yang semakin maju, mudah ditemukan hate speech atau ujaran kebencian, saling menghakimi, penyebaran hoaks, hanya mendapatkan potongan-potongan informasi yang kemudian mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa ini,” katanya.
Dialog moderasi beragama tersebut menghadirkan Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Prof KH Zainal Abidin, Kepala Kantor Kemenag Sulteng Ulyas Taha,
dan Kepala Dinas Kominfo Sulteng Sudaryano Lamangkona sebagai narasumber.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan pemahaman para pemuda di Kota Palu agar selalu menjaga persatuan dan kesatuan, menghargai setiap perbedaan, serta merawat kemajemukan di Indonesia.
Sementara itu Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulteng Irvan Aryanto mendukung penuh upaya KNPI Kota Palu dalam memberikan penguatan pemahaman tentang moderasi beragama kepada pemuda di daerah itu.
“Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng, khususnya kami dari pihak Dispora yang membidangi urusan kepemudaan, menyambut baik kegiatan dan mendukung apa yang dilakukan oleh KNPI Kota Palu,” ucapnya.
Ia mengatakan dialog tersebut menjadi sarana bagi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulteng untuk terus memperkuat silaturahmi dan komunikasi dengan para pemuda di daerah tersebut.
Penguatan moderasi beragama, kata dia, merupakan salah satu upaya dalam menjaga perbedaan, saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada, serta toleransi antar umat pemeluk agama.
Oleh karena itu dia berharap melalui dialog tersebut akan menguatkan pemahaman para pemuda untuk semakin memunculkan rasa keadilan, menghormati nilai-nilai kemanusiaan, serta kesempatan yang sama dalam berbangsa dan bernegara.
“Kami berharap setelah kegiatan ini dan dari apa yang disampaikan oleh narasumber nantinya dapat membuka pikiran dan hati kita untuk selalu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” kata Irvan.
Dalam kesempatan itu juga para pemuda yang hadir turut melakukan deklarasi gerakan moderasi beragama di Sulawesi Tengah.
Sumber : Antaranews