Home » Blog » PLN Indonesia Power & China Energy Bakal Kaji Energi Hijau di Sulawesi
Economy Environment Global News Indonesia News Politics Sulawesi

PLN Indonesia Power & China Energy Bakal Kaji Energi Hijau di Sulawesi


PT PLN (Persero) melalui Sub Holding PLN Indonesia Power dan China Energy Engineering Group Co., Ltd (CEEC) akan mengkaji pengembangan energi hijau secara komprehensif di Sulawesi. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Studi Pengembangan Bersama atau Joint Development Studi Agreement (JDSA).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, sebagai pemain kunci dalam agenda transisi energi di tanah air, perusahaan terus menjalin sinergi dengan mitra nasional dan global untuk mengakselerasi pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) secara masif. Hal ini juga sejalan dengan agenda Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat.

“Penandatanganan kerja sama ini menjadi momen penting mengingat dalam waktu dekat Pemerintah bersama PLN akan merilis Rencana Usaha Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang baru. Di sana akan diatur terkait pembangunan pembangkit EBT skala besar dan green transmission line yang menghubungkan antar pulau di tanah air,” ujar Darmawan dalam keterangan pers, dikutip Senin (21/3/2023).

Lebih lanjut Darmawan mengungkapkan, dalam desain RUKN terbaru ditetapkan bahwa ekosistem EBT Indonesia akan ditopang oleh pembangkit berbasis hidro dan geothermal sebesar 32 Gigawatt (GW) serta pembangkit berbasis surya dan angin sebesar 28 GW. Pengembangan green transmission line akan berperan krusial untuk menyalurkan listrik hijau antarpulau.

“Ada mismatch antara lokasi sumber hidro dan geothermal dengan pusat beban. Untuk itu, kita perlu menghubungkan Sumatera ke Jawa, Kalimantan ke Jawa, Nusa Tenggara Timur ke Jawa, Kalimantan ke Sulawesi, yang di dalamnya akan ada proyek besar perancangan dan pengembangan green transmission line,” lanjut Darmawan.

Board Chairman of CEEC Group, Song Hailiang mengatakan, pihaknya siap mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai NZE di tahun 2060 atau lebih cepat. Dalam hal ini CEEC optimistis karena telah memiliki sejarah panjang kerja sama pengembangan EBT dengan PLN.

“Indonesia merupakan mitra penting Tiongkok dalam bersama-sama membangun dan berkontribusi terhadap target NZE 2060 di Indonesia,” tutup Song.

Sumber: CNBC

Translate