Sebuah proyek kereta api baru antara Laos dan Vietnam siap dimulai. Kereta api ini akan membangun hubungan langsung antar negara dan bertujuan untuk menjadi sumber utama pembangunan ekonomi dan infrastruktur di wilayah tersebut.
Proyek ini merupakan bagian dari rencana pembangunan kereta api Vientiane-Vung Ang untuk tahun 2021–2030, dengan visi menuju tahun 2050. Proyek ini merupakan usaha patungan antara Deo Ca Group JSC Vietnam dan Petroleum Trading Lao Public Company (PTL) yang akan dikembangkan di bawah kerangka bentuk kemitraan publik-swasta, Vietnam Plus melaporkan.
Meliputi sepanjang 103 kilometer dari Vung Ang-Tan Ap-Mu Gia, bagian pertama jalur kereta ini diperkirakan menelan biaya hampir VND 27,5 triliun (sekitar USD 1,12 miliar).
Menurut sumber media Vietnam, perusahaan patungan tersebut harus melakukan studi pra-kelayakan dan menyerahkan laporan mengenai temuan mereka sesuai dengan undang-undang dan skema perencanaan nasional dan regional sebelum mulai mengerjakan proyek tersebut.
Chanthone Sitthixay, Presiden PTL, menyatakan pada penandatanganan usaha patungan pada akhir Februari bahwa jalur kereta api mempunyai potensi untuk memberikan manfaat besar bagi perekonomian dan masyarakat di Laos dan Vietnam, serta memperkuat hubungan yang sudah erat antara kedua negara. .
Proyek ini diharapkan dapat beroperasi pada awal tahun 2027.
Sebagai bagian dari jalur kereta api Vientiane-Vung Ang, proyek ini akan memainkan peran penting dalam menghubungkan Laos dengan perdagangan maritim regional, meningkatkan hubungan ekonomi dengan Vietnam, dan menargetkan pasar di Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang.
Kereta api Vientiane-Vung Ang, sebuah proyek sepanjang 554,7 kilometer, juga akan dibangun melalui kemitraan publik-swasta dengan total investasi sebesar VND 149,55 triliun (USD 6,3 miliar).
Setelah selesai, jalur ini akan menghubungkan Ibu Kota Vientiane ke distrik Thakhaek di provinsi Khammouane, kemudian berlanjut ke perbatasan Vietnam dan terus ke pelabuhan Vung Ang di pantai tengah provinsi Ha Tinh di Vietnam. – Zaman Laos.
Sumber : Thestar